Sunday, May 18, 2014

KULINER KHAS SULAWESI SELATAN

1. Kapurung
Kapurung adalah salah satu makanan khas tradisional di Sulawesi Selatatan, khususnya masyarakat daerah Luwu (Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur) Makanan ini terbuat dari sari atau tepung sagu. Di daerah Maluku dikenal dengan nama Papeda. Kapurung dimasak dengan campuran ikan atau daging ayam dan aneka sayuran. Meski makanan tradisional, Kapurung mulai populer. Selain ditemukan di warung-warung khusus di Makassar juga telah masuk ke beberapa restoran, bersanding dengan makanan modern.Di daerah Luwu sendiri nama Kapurung ini sering juga di sebut Pugalu.


2. Coto Makassar
coto makassar
Coto Makassar atau Coto Mangkasara adalah makanan tradisional Makassar, Sulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari jeroan (isi perut) sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus. Coto dihidangkan dalam mangkuk dan dimakan dengan ketupat dan "burasa". Saat ini Coto Mangkasara sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, mulai di warung pinggir jalan hingga restoran. Dan direncanakan mulai bulan November 2008 Coto Makassar akan menjadi salah satu menu pada penerbangan domestik Garuda Indonesia dari dan ke Makassar. Makanan ini mirip dengan sop sodara.


3. Sop Konro
Sup Konro
Sup Konro adalah masakan sup iga sapi khas Indonesia yang berasal dari tradisi Bugis dan Makassar. Sup ini biasanya dibuat dengan bahan iga sapi atau daging sapi. Masakan berkuah warna coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan ketupat kecil yang dipotong-potong terlebih dahulu. Warna gelap ini berasal dari buah kluwek yang memang berwarna hitam. Bumbunya relatif "kuat" akibat digunakannya ketumbar.
Konro aslinya dimasak berkuah dalam bentuk sup yang kaya rempah, akan tetapi kini terdapat variasi kering yang disebut "Konro bakar" yaitu iga sapi bakar dengan bumbu khas konro.


4. Jalangkote
Jalangkote adalah kue yang bentuknya serupa dengan kue yang ada di Jakarta dan sejumlah daerah disebut pastel. Bedanya, kalau bahan kulit pastel umumnya tebal dan empuk, maka kulit jalangkote tipis. Kulit jalangkote menggunakan bahan dasar terigu, telur, santan, mentega, garam, dan bahan-bahan tambahan lainnya dan dibuat tipis. Tak hanya kulit, isinya pun beda. Kalau pastel isinya bisa macam-macam seperti cokelat, susu, kacang, ikan, dan lainnya, maka jalangkote tidak.
Secara umum, sejak dulu hingga kini, isi jalangkote hanya terdiri atas wortel dan kentang yang dipotong-potong bentuk dadu dalam ukuran kecil, tauge, dan soun (laksa). Sayur-sayuran ini ditumis dengan bumbu merica, bawang putih, bawang merah, dan bumbu lainnya. Kalaupun saat ini jalangkote mengalami perubahan isi, itu hanya penambahan telur 1/4 atau 1/2 butir dan daging sapi cincang. Dan Jalangkote biasanya disajikan  dalam menu berbuka puasa


5. Buras/Burasa'
Buras/Burasa' adalah masakan khas Sulawesi Selatan. Buras mirip dengan lontong, terbuat dari beras hanya saja bentuknya agak berbeda. Buras lebih halus dengan balutan daun pisang muda, disajikan dengan taburan bumbu kelapa kering, gula, garam dan cabai. kebanyakan buras banyak di jual di pasaran. Namun, Umumnya Makanan ini disajikan pada saat-saat tertentu seperti Acara Syukuran, Pernikahan Dan Pada suasana Lebaran.


6. Mie Titi

Mie Titi ini adalah sejenis mie kering yang disajikan dengan kuah kental dan irisan ayam, udang, jamur, hati dan cumi. Mirip ifumie, hanya mienya sangat tipis. Tadinya nama mie titi ini adalah nama jenis makanan, namun ternyata kata titi berasal dari nama panggilan pemiliknya. Mie Kering di Makassar mulai popular sejak tahun 70-an. Diawali oleh seorang keturunan Tionghoa bernama Ang Kho Tjao, yang kemudian menurunkan pengetahuan memasak mie kering kepada tiga orang anaknya yaitu Hengky, Awa dan Titi. Setelah Ang Kho Tjao meninggal dunia, usaha kedai mie kering dilanjutkan oleh ketiga anaknya yang masing-masing membuka kedai sendiri. Yang cukup popular di Makassar adalah kedai milik Titi, sehingga nama mie kering ini selalu diidentikan menjadi “Mie Titi“.


7. Pisang Epe

Pisang Epe adalah pisang mentah yang dibakar, kemudian dibuat pipih, dan dicampur dengan air gula merah. Paling enak dimakan saat masih hangat. Makanan Ini banyak di temui di sekitar Pantai Losari Makassar.


8. Sop Saudara
Sop Saudara
Sekilas memang Sop Saudara sebuah nama makanan yang menjadi identitas, makanan berkuah yang dihidangkan dalam mangkuk tapi jika dilihat lebih dekat dan dirasakan pastilah berbeda. Makanan tradisional khas Kabupaten Pangkep sulawesi selatan ini dapat dijumpai di Makassar. Sop saudara dibuat dari daging sapi, bihun dan kentang goreng yang biasanya dibentuk bola-bola kecil, dan paru sapi yang digoreng, biasanya disajikan bersama dengan nasi putih, ikan bakar, dan telur rebus sebagai tambahan lauknya. Tambahan sebagai pelengkap menu adalah sambal kacang dan irisan Timun.


9. Kue Barongko
Kue Barongko adalah makanan penutup khas daerah Bugis-Makassar berupa kue pisang yang sangat lembut. Pisang yang menjadi bahan baku utamanya di olah sedemikian rupa, daging pisang dihaluskan bersama bahan yang lain seperti telur, gula, garam dan susu bubuk, lalu dibungkus memakai daun pisang berbentuk bungkusan pecal.

KULINER KHAS SULAWESI TENGAH

KALEDO


Kuah hangat yang asam pedas menggigit jadi ciri khas makanan khas Palu ini. Bahan utamanya yang menggunakan tulang sapi membuat rasa kuahnya gurih. Disantap saat berbuka ataupun sahur, segar rasanya. Kalau sedang bertandang ke kota Palu belum lengkap rasanya kalau belum mencicipi makanan yang satu ini. Kaledo namanya, menjadi ikon kuliner kota Palu yang sudah tersohor. Bahkan kota Palu dijuluki sebagai Kota Kaledo. Kata Kaledo berasal dari dua kata yang memiliki arti Ka dan Ledo (bahasa penduduk asli kota Palu yaitu bahasa Kaili) yang artinya : Ka adalah Keras dan Ledo artinya Tidak (Tidak Keras). Bahan utama yang digunakan untuk membuat kaledo adalah tulang kaki sapi serta iga yang masih memiliki daging. Meskipun tulang dan iga keras, namun daging yang menempel sangat empuk dan juicy. Makanya disebut dengan sup kaledo. Warna kuah kaledo adalah cokelat bening, bumbu yang dipakai cukup sederhana. Cabai rawit, garam, jeruk nipis, juga buah asam mentah.Tak heran saat dicicipi, rasanya asam-asam pedas meskipun warna kuahnya tidak segarang seperti kuah asam padeh. Asam pedas ini justru menjadi rasa yang khas dari sup kaledo. Untuk bisa menikmati sumsum yang ada di tulang sapi, biasanya disediakan sedotan plastik. Sumsum tinggal dihirup kuat-kuat sehingga langsung ke mulut tanpa belepotan memegangi tulangnya.Hampir di semua rumah makan yang ada di kota Palu menyediakan hidangan ini. Sup kaledo sangat segar rasanya, bisa jadi menu berbuka ataupun untuk santap sahur Anda. Tapi hati-hati dengan rasa pedasnya yang menggigit ya!

SAYUR KELOR
Sayur kelor adalah sayur khas tanah kaili (sulawesi tengah), sesuai namanya sayur ini dibuat dari bahan utama daun kelor (moringa) dimasak santan dengan beberapa bahan tambahan lainnya. kota palu sangat identik dengan sayuran ini.

KULINER KHAS SULAWESI BARAT

Jepa

Jepa
 
Jika ikan saja tak mengenyangkan, ada penganan karbohidrat tinggi tersedia di meja. Jepa adalah makanan khas Mandar. Bentuknya lempengan bundar dari parutan ubi kayu dan kelapa yang dimasak di atas kuali tanah. Cara pembuatannya nyaris sama seperti pembuatan serabi. Namun, untuk membuat jepa ada tutup yang ditekan untuk memadatkan adonan. Karena terbuat dari ubi memakan 1 jepa dapat mengenyangkan. 

IkanTerbang yang di asapi

Ikan Terbang

MAJENE,Masyarakat pesisir yang ada di Lingkungan Labuan, Kelurahan Mosso, Kecamatan Senadan, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat saat ini mengembangkan wisata kuliner dengan menyajikan makanan tradisional. Masyarakat pesisir yang berjarak 135 kilometer dari ibukota Mamuju, telah mengembangkan wisata kuliner di sepanjang jalur Trans Sulawesi. Senin, di lingkungan Labuan, di lokasi itu terlihat masyarakatnya menawarkan obyek wisata dengan menyajikan menu tradisional yakni ikan terbang yang diasap dengan makanan khasnya "Jepa" salah satu jenis makanan dari tanaman umbi-umbian yang diolah menjadi makanan siap saji. Makanan tradisional Mandar yang dikembangkan oleh masyarakat pesisir itu sudah berlangsung sejak satu tahun terakhir dan bahkan telah menuai hasil karena mampu menyerap tenaga kerja hingga ratusan orang.
Wisata tradisional yang digeluti sebagian besar masyarakat pesisir itu sangat digemari semua kalangan, apalagi harga yang ditawarkan oleh pelaku usaha cukup terjangkau untuk semua kalangan karena harganya hanya Rp 5.000 per porsi.

KULINER KHAS GORONTALO

Sabongi, Kue Tradisional Gorontalo
Kue Sabongi, tentu saja bukan hal yang asing bagi masyarakat Gorontalo, sebab kue ini merupakan salah satu warisan nenek moyang masyarakat Gorontalo sejak dahulu kala. Dot Gorontalo belum bisa menuliskkan sabongi pengertiannya apa, tetapi yang jelas jenis kue tradisional ini telah ada sejak zaman raja-raja Gorontalo hingga saat ini.
Bagaimana sejarah pemberian nama sabongi itu sendiri dan juga cara membuatnya, mungkin akan dibahas di posting selanjutnya. Satu hal yang mungkin sangat menarik dari kue tradisional sabongi ini adalah cita rasanya yang khas kedaerahan.
Meski berbahan dasar pisang dan singkong, kue sabongi sendiri memberikan kenikmatan tersendiri, tidak heran masyarakat Gorontalo sangat menyukai jenis kue ini. Selain itu, cara membuatnya pun sangat mudah, tidak membutuhkan waktu yang lama, bahkan bisa dilakukan oleh siapa saja, tetapi kembali seperti diatas, cara membuatnya nanti diposting dilain waktu, saat ini hanya berfokus pada informasi saja.

Kue sabongi sendiri saat ini, meski kue sangat tradisional bukan berarti kue ini tidak diminati lagi, justru jenis kue ini masih menjadi pilihan pavorit masyarakat Gorontalo, baik itu kalangan biasa maupun kalangan pejabat, tentu saja hal yang digaris bawahi adalah, selain kue khas Gorontalo, kue ini juga merupakan kue legenda, karena jauh Indonesia belum merdeka, masih berbentuk kerajaan-kerajaan kue ini telah ada di Gorontalo, dan merupakan salah satu kue yang digemari oleh raja-raja Gorontalo.


Binthe Biluhuta, Makanan Khas Gorontalo
Binthe Biluhuta merupakan makanan khas Gorontalo yang ada sejak masa lampau. Makanan ini diwariskan secara turun temurun oleh teteua Gorontalo. Pada masyarakat Gorontalo, Binthe Biluhuta atau yang sering dikenal dengan sebutan “milu siram” merupakan makanan yang sangat unik. Sebenarnya, bicara masakan khas Gorontalo, tidak sebatas pada binthe biluhuta atau milu siram saja, karena banyak makanan khas Gorontalo, yang perlu dikenal secra luas, tetapi mungkin yang lebih fokus ke binthe biluhuta saja.
Kita coba analisa kata “binthe biluhuta,” binthe artinya jagung, biluhuta artinya disiram atau siraman, dalam analisa luas, artinya jagung siram atau lebih popuoler dimayarakat Gorontalo dan sulawesi utara adalah milu siram. Makanan ini berbahan dasar jagung dan beberapa rempah-rempah sebagai penyedap.
Bagi masyarakat Gorontalo, makanan ini bukanlah makanan yang asing, tetepi makanan ini merupakan salah satu daftar makanan yang paling digemari di Gorontalo. Dibeberapa daerah, mungkin jagung bakar atau rebus merupakan makanan camilan malam, tetapi di Gorontalo jika sudah dibuat milu siram, bukan lagi sebagai camilan melainkan termasuk makanan pokok.
Tentang makanan ini, tentu saja ada yang bertanya, jika binthe biluhuta merupakan makanan khas maka pasti cara membuatnya pun sangat mudah. Ya, benar cara membuatnya pun muda dan bahan dasarnya pun gampang didapat apalagi didaerah yang memiliki lahan jagung seperti Gorontalo.

KULINER KHAS SULAWESI UTARA


  • Tinutuan (Bubur Manado). Tinutuan atau dikenal juga dengan sebutan Bubur Manado merupakan makanan khas Sulawesi Utara yang paling terkenal. Di hampir semua tempat anda bisa menemukan kuliner yang satu ini. Bahkan di pusat-pusat keramaian terdapat lokasi yang dikhususkan untuk menjual tinutuan. Pasalnya, tinutuan telah menjadi bagian dari tradisi masak-memasak di daerah nyiur melambai. Apa bila anda sedang mengunjungi berbagai tempat wisata di Manado dan ingin menikmati lezatnya bubur Manado, maka anda dapat berkunjung ke jalan Wakeke yang merupakan pusat penjualan tinutuan.

  • Klapatart. Kue yang juga sering ditulis Klappertaart ini merupakan makanan khas Sulawesi Utara. Klapatart yang dipengaruhi bahasa Belanda ini merupakan modifikasi dan perpaduan cita rasa barat dan bahan tradisional di Bumi Nyiur Melambai yakni kelapa.  Kue klapatart ini menjadi suguhan wajib di setiap perayaan-perayaan besar di Sulut. Saat ini Klapatart juga menjadi ole-ole khas dari Manado bahkan tidak jarang wisatawan domestik dan mancanegara menjadikan kue ini sebagai hadiah.
  • Saut. Saut merupakan sayuran yang berasal dari batang pisang muda (batang paling dalam setelah pelepahnya dikeluarkan) dan diiris kecil-kecil kemudian dibumbui. Saut sering menjadi makanan khas setiap kali pesta pernikanan di gelar di Minahasa.
  • Nasi jaha. Nasi jaha adalah merupakan salah satu makanan khas Sulawesi Utara yang berbahan dasar beras ketan dan santan, yang dibakar setelah sebelumnya diisi kedalam batang bambu berlapis daun pisang kemudian dibakar. Nasi jaha merupakan ole-ole wajib selain dodol setiap perayaan pengucapan syukur.
  • Tinoransak. Tinoransak merupakan makanan tradisional dengan bahan utama berupa daging babi. Cara pembuatannya yaitu daging babi, darah babi dan sayuran pendukung kemudian dimasukkan kedalam bambu kemudian dibakar seperti proses pembuatan nasi jaha.
  • Kawok (tikus). Kawok atau tikus merupakan makanan yang cukup di gemari masyarakat Sulawesi Utara. Namun tidak semua tikus dapat diolah menjadi masakan yang memanjakan lidah. Tikus yang diolah menjadi masakah adalah tikus yang ditangkap dari hutan apa terlebih yang mempunyai ekor berwarna putih. Sebelum dimasak, tikus terlebih dahulu dibersihkan dengan cara dibakar dan dikeluarkan sebagian isi perutnya kemudian barulah diolah. Oleh wisatawan lokal maupun mancanegara, makanan khas Sulawesi Utara ini dikategorikan sebagai salah satu kuliner ekstrim
  • Paniki (kelelawar). Paniki merupakan salah satu makanan khas Sulawesi Utara. Sebelum diolah menjadi masakan, biasanya kelelawar terlebih dahulu dibakar untuk menghilangkan bulu-bulu halusnya, kemudian dimasak dengan bumbu santan. Menyantap paniki merupakan sebuah kenikmatan yang berbeda apa terlebih saat menyantap sayapnya.
  • RW (daging ajing). RW seolah-olah telah menjadi makanan wajib setiap kali pesta pernikahan dibuat di Sulawesi Utara terlebih di tanah Minahasa. Jenis makanan ini bahan dasarnya adalah anjing yang dimasak dengan cara khas Manado yakni dimasak bersama – sama dengan rica. Hal ini dilakuakan agar supaya ciri khasnya yang pedas akan terasa dan lebih nikmat dan enak untuk disantap.
  • Mujiar Bakar dan Woku telah menjadi salah satu ikon kuliner di Manado dan Sulawesi Utara umumnya. Tak lengkap rasanya, jika para wisatawan belum mencicipi olahan ikan mujair dengan resep bumbu khusus Manado. Selain Mujair Bakar dan Woku, sebenarnya mujair juga bisa disajikan dalam bentuk gorengan.
  • Cakalang Fufu dan Woku telah menjadi makanan khas Sulawesi Utara sejak lama. Ikan Cakalang sejatinya, bisa disajikan dalam berbagai bentuk hidangan seperti gorengan, woku dan kuah. Namun di Sulawesi Utara, salah satu ciri khas menu andalan adalah Cakalang Fufu. Cakangan Fufu yang merupakan olahan yang dibumbui, diasap dan dijepit dengan kerangka bambu, ini bisa disajikan juga dalam bentuk woku dan gorengan. Kata fufu sendiri berasal dari bahasa Manado yang artinya asap.
  • Pangi. Pangi merupakah salah satu makanan khas Sulawesi Utara yang sering dijumpai saat pesta pernikahan berlangsung. Proses pembuatan pangi yaitu daun pangi diiris halus kemudian dicampur dengan berbagai bumbu daun lemon, bawang merah, dan berbagai bumbu lainnya, dimasukkan kedalam bambu kemudian dibakar
  • Payangka. Menu Ikan Payangka atau disebut juga Betutu (Marbel Goby) termasuk kategori makanan khas Sulawesi Utara. Pasalnya, Payangka hanya bisa ditemukan di Danau Tondano. Bahkan Ikan Payangka ini pernah diminta oleh Kaisar Jepang untuk diteliti.  Ikan yang hidup di dasar air Danau Tondano ini sangat enak jika digoreng. Keistimewaan lainnya selain gurih, rasanya manis. Selain itu Payangka juga terasa sedap dicicipi saat diolah dengan bumbu Woku. Bumbunya sama dengan Mujair Woku. Untuk menemukan menu ikan payangka anda bisa datang ke Tondano.
  • Sate kolombi. Sate kolombi merupakan salah satu makanan khas Sulawesi Utara yang berasal dari daging kolombi dan memiliki cita rasa yang pedas karena karena memang disesuaikan dengan selera kebanyakan masyarakat yang ada di Sulawesi Utara yang gemar dengan masakan pedas. Untuk menemukan sate kolombi anda bisa mendatangi kawasan boulevard Tondano  yang terkenal akan pusat penjualan sate kolombi.
  • Mie cakalang. Selain tinutuan (bubur manado), makanan khas Sulawesi Utara yang tak kalah nikmat untuk disantap pagi hari adalah mie cakalang. Saking nikmatnya mie cakalang, salah satu produsen mie instan (indofood) telah membuat mie cakalang dalam daftar makanan mie instan yang mereka produksi.
  • Rica rodo. Satu lagi makanan khas Sulawesi Utara yang cukup pedas namun tak kalah nikmat yaitu rica rodo yang berbahan dasar terong. Rica rodo dibuat dengan berbagai bahan seperti terong, jagung, kacang panjang, cabe rawit dan berbagai bahan lainnya kemudian dimasak dengan cara ditumis.

KULINER KHAS KALIMANTAN SELATAN

1. Amparan Tatak

Ini adalah my favorite cake,.. Rasanya manis dan ketika dikunyah tepung berasnya nendang banget di lidah. Hehe.. Kalo Anda sempat berkunjung ke Banjarmasin, jangan lupa dengan Si Putih ini yaa.. Tapi, ga tau mesti nyari ke mana kalo di luar Ramadhan. Oh ya, untuk kisaran harga Rp 7.000,- perpotong.

2. Cincin

Kenapa disebut cincin? Yup, karena wadai bundar ini punya 4 lubang di permukaan sisinya. Warnanya biasanya coklat, campuran dari gula habang (red.gula aren) dan tepung sagu. Rasanya, hmmm… Manis sesuai dengan warnya. Anak kecil biasanya suka sama kue imut ini. Harganya? Ya, kecil lah.. Paling seribu rupiah buat mencicipi satu aja.

3. Bingka

Nah, ini nih primadonanya Banjar. Ga usah ditanya lagi dah. Ada yang dimasak dengan dipanggang, jadinya bingka panggang. Kalo dikukus, jadinya bingka berandam (red. menyelam). Favorit saya Si Manis Bingka Kentang. Harganya lumayan lah. Rp 40.000,00 seloyang (udah yang paling mahal).

4. Lupis

Wadai hijau ini terbuat dari ketan. Biasanya dimakan dengan parutan kelapa muda dan siraman gula habang. Orang Banjar memang suka sekali dengan gula Habang (gula aren).Lupis ini pas sekali dimakan saat berbuka puasa. Sambil ditemani secangkir the hangat, maknyoss..

5. Putri Selat

Saya agak lupa lapisannya terbuat dari apa saja. Yang penting kue putri selat terdiri dari 3 lapisan warna, hijau, cokelat dan putih, mungkin karena itulah disebut selat. Ada lapisan dari ketan dan tepung beras. Dijual sama seperti amparan tatak, perpotong. Rasanya, sudah saya bilang dari awal, pasti manis :)

6. Kakicak

Wadai dari gumbili (singkong) ini bentuknya memang kecil, tapi..hmmm.. Gumbili parut yang sudah dikukus kemudian dibentuk bulatan2 kecil lalu dibalur dengan kelapa muda dan air gula habang. Tepat sebagai teman Anda menikmati sore di beranda rumah sambil membaca buku.

7. Lempeng

Kue tradisional Banjar Kalimantan Selatan (Kalsel) banyak ragamnya. Kue seperti bingka, amparan tatak, kararaban, patah dan kakicak akan banyak dijumpai saat bulan Ramadhan ini. Nah, ada satu kue yang tak kalah terkenalnya.
Apakah itu? Kue ini namanya lempeng. Penganan asli dari resep leluhur ini sudah mulai jarang ditemukan. Mungkin hanya kalangan tua yang kenal.

8. Pais

Kue Pais Pisang juga dikenal dengan nama Nagasari atau Nogosari di jawa. Resepnya ada yang pakai tepung sagu dan tepung beras, ada juga yang pake tepung beras aja.

KULINER KHAS KALIMANTAN TENGAH

1.  Juhu Singkah / Umbut Rotan
Umbut Rotan (rotan muda) adalah salah satu makanan khas yang dimiliki oleh Suku Dayak, terutama dari Kalimantan Tengah. Dalam bahasa Dayak Maanyan, umbut rotan dikenal dengan uwut nang'e. Sedangkan dalam bahasa Dayak Ngaju dikenal dengan juhu singkah. Umbut rotan ini dikenal masyarakat dayak karena mudah diperoleh didalam hutan tanpa perlu menanamnya terlebih dahulu. Cara pengolahannya yaitu pertama rotan muda dibersihkan kemudian kulitnya dibuang dan dipotong dalam ukuran kecil. Umbut rotan seringkali dimasak bersama dengan ikan baung dan terong asam. Umbut Rotan memiliki rasa gurih, asam, dan kepahit-pahitan yang bercampur dengan rasa manis dari daging ikan sehingga membuat umbut rotan memiliki citarasa tersendiri.


2.  Kalumpe / Karuang
Kalumpe / karuang adalah sayuran yang dibuat dari daun singkong yang ditumbuk halus. Kalumpe merupakan bahasa Dayak Maanyan dan karuang sebutan sayur ini dalam bahasa Dayak Ngaju. Dalam pembuatannya, biasanya daun singkong ditumbuk halus dan dicampur dengan terong kecil atau terong pipit. bumbu untuk masakan ini adalah bawang merah, bawang putih, serai dan lengkuas yang dihaluskan. Apabila ingin bisa ditambahkan cabe. Kalumpe terasa sangat enak apabila sedang panas. Masakan ini biasa disajikan bersama dengan sambal terasi yang pedas dan ikan asin.


3. Wadi

Wadi adalah makanan berbahan dasar ikan atau menggunakan daging babi. Wadi bisa dibilang adalah makanan yang "dibusukan". Namun pembusukan ini tidak dibiarkan begitu saja, sebelum disimpan, ikan atau daging akan dilmuri dengan bumbu yang terbuat dari beras ketan putih atau bisa juga biji jagung yang di-sangrai sampai kecoklatan kemudian di tumbuk manual atau di blender. Dalam bahasa Dayak Maanyan bumbu ini disebut dengan Sa'mu dan dalam bahasa Dayak Ngaju disebut dengan Kenta. Pembuatannya yaitu ikan atau daging yang hendak diolah dibersihkan terlebih dahulu, kemudian direndam selama 5-10 jam dalam air garam. Kemudian daging atau ikan diangkat dan dibiarkan mengering. Setelah cukup kering ikan atau daging dicampur dengan Sa'mu sampai merata. Kemudian daging disimpan dalam kotak kaca, stoples, atau plastik kedap udara yang ditutup rapat-rapat. Simpan kurang lebih selama 3-5 hari. Untuk daging disarankan simpan lebih dari 1 minggu. Setelah selesao, wadi tidak bisa langsung dimakan tapi harus diolah kembali antara lain dengan cara digoreng atau dimasak. Walau pembuatannya terlihat mudah, tetapi apabila terjadi kesalahan sedikit saja dalam memasukan bumbu serta perendaman maka akan membuat wadi menjadi tidak enak bahkan tidak bisa dimakan. Oleh karena itu ada orang-orang tertentu yang memilki keahlian untuk membuat wadi yang enak.

4. Bangamat / Paing
Bangamat dalam bahasa Dayak Ngaju atau paing dalam bahasa Dayak Maanyan adalah masakan khas yang dibuat dari kelelawar besar / kalong (Pteropus vampyrus). Untuk konsumsi, kelelawar dengan jenis pemakan buah terbesar. Untuk kelelawar jenis pemakan serangga dan penghisap darah tidak digunakan dan tidak dikonsumsi untuk membuat makanan ini. Walaupun paing dikenal dan dikonsumsi di beberapa daerah, tetapi orang Dayak mempunyai ciri khas dalam pembuatannya. Paing yang akan dimasak dibersihkan dengan membuang kuku, bulu kasar ditekuk dan punggung, serta ususnya. Sementara sayap, bulu dan dagingnya dimasak. Untuk orang Dayak Ngaju paing dimasak dengan bumbu yang lebih banyak. Sedangkan untuk Dayak Maanyan, paing dimasak dengan bumbu yaitu serai dan daun pikauk (daun yang memiliki rasa asam). Paing sering dimasak bersama sayur hati batang pisang yang dipotong-potong, biasanya adalah pisang kipas. Serta juga bisa dimasak bersama dengan sulur keladi yang dipotong-potong.

KULINER KHAS KALIMANTAN TIMUR

Ayam Cincane
Ayam Cicane adalah salah satu kuliner andalan di kota Samarinda. Biasanya, kuliner ini dijadikan hidangan utama ketika masyarakat Samarinda menyelanggarakan pesta pernikahan atau acara menyambut tamu kehormatan. Ketika sedang berwisata kuliner ke kota Samarinda, menu Ayam Cincane dapat dijumpai di beberapa kedai ataupun rumah makan. Daging ayam kampung yang disajikan bersama bumbu berwarna kemerahan menjadi ciri khas tersendiri dari Ayam Cincane.

Nasi Bekepor
Nasi Bekepor adalah nasi liwet dengan campuran minyak sayur, rempah-rempah, dan potongan ikan asin. Ada lauk tambahan pada nasi bekepor, yaitu daging masak bumi hangus, dan sayur gangan asam kukar. Daging masak bumi hangus semacam daging bumbu kecap. Sedangkan gangan asam kukar adalah sayur harian yang hanya muncul di menu pada hari kamis. Gangan asam kukar adalah sejenis sayur asem, seperti pindang hanya jauh lebih berbumbu, dengan memakai kepala ikan dan ubi manis.

Nasi kuning
Nasi kuning adalah makanan khas kalimantan timur. Makanan ini terbuat dari beras yang dimasak bersama dengan kunyit serta santanrempah-rempah. Dengan ditambahkannya bumbu-bumbu dan santan, nasi kuning memiliki rasa yang lebih gurih daripada nasi putih. Nasi kuning adalah salah satu variasi dari nasi putih yang sering digunakan sebagai tumpeng. Nasi kuning biasa disajikan dengan bermacam lauk-pauk khas Indonesia.

Amplang
Amplang Camilan sejenis kerupuk ini memang berbeda dengan “kerupuk-kerupuk” lainnya. Bentuknya yang khas (seperti kuku macan), dengan rasa ikan yang gurih serta ukurannya yang sekali suap memang membuat amplang kuku macan banyak diburu orang.

Lemang
Lemang merupakan makanan sederhana yang terbuat dari ketan yang dimasak dalam buluh banbu yang dilapisi daun pisang didalamnya agar beras ketan dan dinding bamboo tidak lengket saat dikeluarkan. Namun lemang merupakan makanan orang-orang Melayu yang sangat penting dalam kehidupan berbudayanya. Dalam masyarakat suku Dayak di Kalimantan, lemang kerap dijadikan sebagai sesaji dalam setiap upacara adatnya. Bagi masyarakat muslim, biasanya lemang dibuat untuk acara-acara seperti Hari Raya Aidilfitri dan Hari Raya Haji. Beberapa resep lemang menambahkan jagung. Lemang biasanya dimakan dengan rendang.

Lempok durian
Lempok durian merupakan oleh-oleh yang paling khas dari kota Samarinda. Lempok adalah dodol yang dikenal di daerah lain. Kata lempok selalu diasumsikan sebagai dodol durian, karena lempok hampir tidak dikenal dibuat dengan bahan utama lain selain durian.

KULINER KHAS KALIMANTAN BARAT

Resep Bubur PedasBubur Pedas adalah salah satu makanan khas Sambas dan kini menjadi populer di Kalimantan Barat. Menurut cerita, bubur pedas adalah makanan yang ada sejak jaman penjajahan belanda di Inonesia tepatnya di Sambas Kalimantan Barat. Saat itu persediaan beras menipis. sementara masyarakat harus tetap bisa makan seperti biasa. Bubur ini sangat kaya akan gizi. Berbahan dasar beras yang telah dihaluskan dan disangrai, serta kelapa parut yang telah disangrai, kaldu daging, berbagai macam sayuran dan rempah-rempah menghasilkan citarasa yang luar biasa unik. Sangat gurih dan lezat, tentunya lebih enak disantap saat masih hangat.


Lempok Durian Pontianak adalah salah satu makanan khas Pontianak. Pontianak terkenal sebagai salah satu pusat distribusi durian di Kalimantan Barat. Walau durian tersebut hanya sebagian kecil saja yang dihasilkan dari sekitar Pontianak, seperti Durian Jawi dari daerah Sungai Jawi. Ada juga durian daerah lain yang di distribusikan ke Pontianak seperti Durian Batang Tarang dan Durian Balai Karangan yang terkenal manis dan legit.

Es Lidah Buaya
Dari namanya, anda sudah bisa menebak bahan dasar minuman ini. Ya, bahannya terbuat dari tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera). Seperti yang kita tau, lidah buaya hanya diproduksi sebagai alat kecantikan wanita dan shampoo, tetapi di Pontianak anda akan menemukan rasa baru Es Lidah Buaya tersebut. Es lidah buaya terasa agak kenyal hampir sama ketika kita meminum jus rumput laut. Penasaran? Sempatkan diri anda untuk berkunjung di dangau Lidah Buaya yang menjual aneka masakan khas Pontianak di Jl.28 Oktober tepatnya Pontianak Utara.

Mie Sagu
Bahan dasar masakan ini terbuat dari tepung sagu yang di campur dengan air kemudian di iris tipis sehingga menyerupai mie. Kemudian setelah dipotong kecil-kecil, lalu direbus dan setelah matang dihidangkan dengan bumbu sesuai selera. Silakan mencoba.




Cucur 
Cucur merupakan salah satu kue tradisional atau jajanan kecil di Pontianak. Bentuknya tergolong unik, bulat dengan gerigi-gerigi kecil disampingnya. agak mirip dengan kue Dorayaki yang sering dimakan Doraemon. Cucur sering dijumpai saat berbelanja di tempat jajanan kecil di emperan kota pontianak.




Lemang
Pulut yang dimasak didalam bambu, dicampur santan dan bumbu. Didalam bambu tersebut dimasukkan daun pisang agar nasi pulut tersebut tidak melekat. Lalu bambu yang sudah di isi beras pulut tadi dipanggang pada perapian tradisional. Rasanya sangat lezat jika dimakan sewaktu hangat




Pengkang
Bentuknya seperti kerucut kecil dan dibungkus daun pisang. Pengkang ini berisi udang dan kelapa onseng. makanan tersebut dipanggang pada panggangan sate.




Putu
 
Kira-kira bunyinya seperti ini “Tuuu…tuuu…tuuu”, dari kejauhan anda pasti akan mengira bunyi yang keluar agak aneh dan mengganggu telinga, tapi tidak bagi penduduk asli Pontianak. Penjual biasanya memikul panggangan kue putu dengan berjalan kaki. Itu sebabnya jajanan kali ini menarik perhatian pembeli. Penjual akan memasak kue putu itu langsung di tempat dimana pembeli memberhentikannya. bentuknya di cetak kecil dan berwarna putih dengan isi gula merah didalamnya. Rasanya terkenal gurih dan bentuknya memaksa kita untuk membeli.

Chai kue
Pontianak adalah merupakan kota dengan pusat beragam jenis kuliner yang lezat. Umumnya kuliner di kota Pontianak ini adalah kuliner yang mengandung babi. Namun banyak juga makanan yang tidak mengandung babi. Salah satunya adalah Chai Kue (walaupun ada beberapa pembuat chai kue yang mungkin menambahkan minyak babi saat membuat adonannya, walaupun sebenarnya adonan yang enak itu harus dibuat dengan campuran minyak sayur). Chai kue berasal dari kata: "chai" yang artinya adalah sayur dan "kue" yaitu kue, sering juga dikenal sebagai "Choi Pan". Chai kue memang merupakan sejenis kue yang isinya adalah sayuran dan dimasak dengan cara dikukus. Chai kue memiliki beberapa variasi isi, ada yang isi bengkoang, talas yang dicampur dengan sedikit ebi halus, rebung dan kucai. Sedangkan kue atau adonan kulit pembungkusnya terbuat dari tepung beras dan dicampur dengan sedikit tepung sagu/tapioka. Sebenarnya chai kue ini merupakan kuliner yang dapat kita jumpai hampir di semua pelosok kota Pontianak. Chai kue ini ada yang dijajakan secara berkeliling oleh penjualnya, dijajakan di kaki lima, dijual di pasar, hingga yang dijual di cafe, rumah makan atau restoran. Chai kue mirip dengan menu makanan dim sum dan merupakan makanan selingan yang tidak terlalu mengenyangkan. 









Hekeng
 adalah makanan khas Pontianak, terbuat dari daging udang dan daging babi yang telah dihaluskan kemudian diberi bumbu dan dibungkus dengan lembaran kembang tahu kering, yang biasanya setelah dikukus, dapat disimpan terlebih dahulu didalam lemari es dan dipotong-dipotong jika ingin digoreng untuk disajikan. Hekeng, biasa bisa disebut juga denganNgohiong, yang terkenal juga ada di Bogor, Jawa Barat. Sedangkan Lap Cheong atau Lap Chong adalah daging sosis babi kering, yang biasanya berbalut warna merah. Setelah dipotong tipis, masukan dalam kocokan telur, langsung goreng dalam minyak panas.


Bingka Barandam , kue khas Banjar (Kalsel), sering muncul di saat bulan puasa, dimana juga bermunculan Pasar Wadai, pasar musiman yang menjual aneka kue, terutama kue tradisional Banjar seperti petah, bingka kentang dan amparan tatak.



Amplang
Amplang adalah camilan yang terbuat dari campura ikan laut,tepung tapioka,telur dan bumbu bumbu lainnya,sangat cocok dimakan untuk menemani kita disaat kita santai dan dapat juga dimakan dengan nasi akan lebih enak.







Tempoyak
Tempoyak adalah masakan yang berasal dari buah durian yang difermentasi. Tempoyak merupakan makanan yang biasanya dikonsumsi sebagai lauk teman nasi. Tempoyak juga dapat dimakan langsung (hal ini jarang sekali dilakukan, karena banyak yang tidak tahan dengan keasaman dan aroma dari tempoyak itu sendiri). Selain itu, tempoyak dijadikan bumbu masakan. Citarasa dari Tempoyak adalah masam, karena terjadinya proses fermentasi pada daging buah durian yang menjadi bahan bakunya. Tempoyak dikenal di Indonesia (terutama di Palembang, Lampung dan Kalimantan), serta Malaysia. Di Palembang sendiri, makanan ini dimakan bersama ayam. Di Lampung, Tempoyak menjadi bahan dalam hidangan seriut atau campuran dalam sambal.