Sunday, May 18, 2014

KULINER KHAS KALIMANTAN BARAT

Resep Bubur PedasBubur Pedas adalah salah satu makanan khas Sambas dan kini menjadi populer di Kalimantan Barat. Menurut cerita, bubur pedas adalah makanan yang ada sejak jaman penjajahan belanda di Inonesia tepatnya di Sambas Kalimantan Barat. Saat itu persediaan beras menipis. sementara masyarakat harus tetap bisa makan seperti biasa. Bubur ini sangat kaya akan gizi. Berbahan dasar beras yang telah dihaluskan dan disangrai, serta kelapa parut yang telah disangrai, kaldu daging, berbagai macam sayuran dan rempah-rempah menghasilkan citarasa yang luar biasa unik. Sangat gurih dan lezat, tentunya lebih enak disantap saat masih hangat.


Lempok Durian Pontianak adalah salah satu makanan khas Pontianak. Pontianak terkenal sebagai salah satu pusat distribusi durian di Kalimantan Barat. Walau durian tersebut hanya sebagian kecil saja yang dihasilkan dari sekitar Pontianak, seperti Durian Jawi dari daerah Sungai Jawi. Ada juga durian daerah lain yang di distribusikan ke Pontianak seperti Durian Batang Tarang dan Durian Balai Karangan yang terkenal manis dan legit.

Es Lidah Buaya
Dari namanya, anda sudah bisa menebak bahan dasar minuman ini. Ya, bahannya terbuat dari tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera). Seperti yang kita tau, lidah buaya hanya diproduksi sebagai alat kecantikan wanita dan shampoo, tetapi di Pontianak anda akan menemukan rasa baru Es Lidah Buaya tersebut. Es lidah buaya terasa agak kenyal hampir sama ketika kita meminum jus rumput laut. Penasaran? Sempatkan diri anda untuk berkunjung di dangau Lidah Buaya yang menjual aneka masakan khas Pontianak di Jl.28 Oktober tepatnya Pontianak Utara.

Mie Sagu
Bahan dasar masakan ini terbuat dari tepung sagu yang di campur dengan air kemudian di iris tipis sehingga menyerupai mie. Kemudian setelah dipotong kecil-kecil, lalu direbus dan setelah matang dihidangkan dengan bumbu sesuai selera. Silakan mencoba.




Cucur 
Cucur merupakan salah satu kue tradisional atau jajanan kecil di Pontianak. Bentuknya tergolong unik, bulat dengan gerigi-gerigi kecil disampingnya. agak mirip dengan kue Dorayaki yang sering dimakan Doraemon. Cucur sering dijumpai saat berbelanja di tempat jajanan kecil di emperan kota pontianak.




Lemang
Pulut yang dimasak didalam bambu, dicampur santan dan bumbu. Didalam bambu tersebut dimasukkan daun pisang agar nasi pulut tersebut tidak melekat. Lalu bambu yang sudah di isi beras pulut tadi dipanggang pada perapian tradisional. Rasanya sangat lezat jika dimakan sewaktu hangat




Pengkang
Bentuknya seperti kerucut kecil dan dibungkus daun pisang. Pengkang ini berisi udang dan kelapa onseng. makanan tersebut dipanggang pada panggangan sate.




Putu
 
Kira-kira bunyinya seperti ini “Tuuu…tuuu…tuuu”, dari kejauhan anda pasti akan mengira bunyi yang keluar agak aneh dan mengganggu telinga, tapi tidak bagi penduduk asli Pontianak. Penjual biasanya memikul panggangan kue putu dengan berjalan kaki. Itu sebabnya jajanan kali ini menarik perhatian pembeli. Penjual akan memasak kue putu itu langsung di tempat dimana pembeli memberhentikannya. bentuknya di cetak kecil dan berwarna putih dengan isi gula merah didalamnya. Rasanya terkenal gurih dan bentuknya memaksa kita untuk membeli.

Chai kue
Pontianak adalah merupakan kota dengan pusat beragam jenis kuliner yang lezat. Umumnya kuliner di kota Pontianak ini adalah kuliner yang mengandung babi. Namun banyak juga makanan yang tidak mengandung babi. Salah satunya adalah Chai Kue (walaupun ada beberapa pembuat chai kue yang mungkin menambahkan minyak babi saat membuat adonannya, walaupun sebenarnya adonan yang enak itu harus dibuat dengan campuran minyak sayur). Chai kue berasal dari kata: "chai" yang artinya adalah sayur dan "kue" yaitu kue, sering juga dikenal sebagai "Choi Pan". Chai kue memang merupakan sejenis kue yang isinya adalah sayuran dan dimasak dengan cara dikukus. Chai kue memiliki beberapa variasi isi, ada yang isi bengkoang, talas yang dicampur dengan sedikit ebi halus, rebung dan kucai. Sedangkan kue atau adonan kulit pembungkusnya terbuat dari tepung beras dan dicampur dengan sedikit tepung sagu/tapioka. Sebenarnya chai kue ini merupakan kuliner yang dapat kita jumpai hampir di semua pelosok kota Pontianak. Chai kue ini ada yang dijajakan secara berkeliling oleh penjualnya, dijajakan di kaki lima, dijual di pasar, hingga yang dijual di cafe, rumah makan atau restoran. Chai kue mirip dengan menu makanan dim sum dan merupakan makanan selingan yang tidak terlalu mengenyangkan. 









Hekeng
 adalah makanan khas Pontianak, terbuat dari daging udang dan daging babi yang telah dihaluskan kemudian diberi bumbu dan dibungkus dengan lembaran kembang tahu kering, yang biasanya setelah dikukus, dapat disimpan terlebih dahulu didalam lemari es dan dipotong-dipotong jika ingin digoreng untuk disajikan. Hekeng, biasa bisa disebut juga denganNgohiong, yang terkenal juga ada di Bogor, Jawa Barat. Sedangkan Lap Cheong atau Lap Chong adalah daging sosis babi kering, yang biasanya berbalut warna merah. Setelah dipotong tipis, masukan dalam kocokan telur, langsung goreng dalam minyak panas.


Bingka Barandam , kue khas Banjar (Kalsel), sering muncul di saat bulan puasa, dimana juga bermunculan Pasar Wadai, pasar musiman yang menjual aneka kue, terutama kue tradisional Banjar seperti petah, bingka kentang dan amparan tatak.



Amplang
Amplang adalah camilan yang terbuat dari campura ikan laut,tepung tapioka,telur dan bumbu bumbu lainnya,sangat cocok dimakan untuk menemani kita disaat kita santai dan dapat juga dimakan dengan nasi akan lebih enak.







Tempoyak
Tempoyak adalah masakan yang berasal dari buah durian yang difermentasi. Tempoyak merupakan makanan yang biasanya dikonsumsi sebagai lauk teman nasi. Tempoyak juga dapat dimakan langsung (hal ini jarang sekali dilakukan, karena banyak yang tidak tahan dengan keasaman dan aroma dari tempoyak itu sendiri). Selain itu, tempoyak dijadikan bumbu masakan. Citarasa dari Tempoyak adalah masam, karena terjadinya proses fermentasi pada daging buah durian yang menjadi bahan bakunya. Tempoyak dikenal di Indonesia (terutama di Palembang, Lampung dan Kalimantan), serta Malaysia. Di Palembang sendiri, makanan ini dimakan bersama ayam. Di Lampung, Tempoyak menjadi bahan dalam hidangan seriut atau campuran dalam sambal.

No comments:

Post a Comment